Di sebuah Apartemen mewah. Wanita itu menaruh sebuah kamera bermata
biru, tepat diatas tempat tidur juga dibeberap sudut-sudut kamar. Sejenak ia memperhatikan sekeliling kamar,
apakah ada yang ia lupakan? Pikirnya.
Ah, semua sudah lengkap.
Senyumnya mengembang. Sekarang
tinggal ia mempersiapkan diri bersih-bersih biar harum biar wangi untuk
menyambut kekasihnya.
Sore baru
saja tiba, matahari masih panas. Seorang
lelaki paruh baya turun dari sebuah mobil mewah, semewah penampilannya. Iapun melangkah masuk apartemen dengan
langkah terburu, lihat kiri kanan lalu masuk ke Lift, jari telunjuknya menekan
tombol 7 dan iapun melesat naik ketujuan.
Sebuah kunci dikeluarkannya dari kantong celana khakinya yang tersetrika
rapi. Aroma parfum mahal mengikutinya, senyum
manis dipadu hasratnya yang menggebu membuat langkahnya kian cepat. Rasa letih setelah seharian rapat di parlemen
hilang begitu tangannya menyentuh gagang pintu.
Satu kali putaran kunci iapun melangkah masuk, kamar no. 345. Seorang wanita sudah menantinya, dengan baju
transparan. Sangat terbuka hingga
laki-laki itu tak kuasa ucapkan salam.
Merekapun melebur menjadi satu hingga malam menjelang.
”love
you,” katanya alus membuat lelaki itu berbunga, geli dan sedikit merinding
karena kata itu diucapkan si wanita tepat digendang telinganya. Silelaki itupun langsung menciumi lagi siwanita, ia tak jadi pergi
tapi kembali ke atas ranjang dan berlaku tabu.
Satu jam kemudian tanpa mandi lagi hanya rapi-rapi silelaki pergi.
”sampai
besok sayang,”
”mwwwhh,”
Dua hari kemudian, lelaki itu ditemukan tewas bunuh diri
setelah menenggak racun dengan serakahnya di dalam kamar mandi di
rumahnya. Sambil memegang sebuah koran
yang memajang fotonya dengan tulisan super besar; SKANDAL SEX POLITIKUS PARTAI
A. Di ruang keluarga, istri dan anak-anaknya melongo melihat berita serupa di
televisi.
Malu aku
Pada ke-malu-anku
Zaman sudah buta
Zina pinggir jalan
Aku malu
Pada pemimpinku
Akhir zaman tiba
Sumpah palsu bertebaran
Malu aku
Pada mereka yang tak tahu malu dan bersumpah palsu
Malu aku
Pada rasa malu yang hilang
Sementara itu si perempuan tersenyum bahagia mendapatkan ketenaran,
popularitas instan yang dikejarnya. Juga
bayaran dari orang yang menyuruhnya melakukan semua sandiwara biru itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar